Kajian hadis hingga saat ini terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini tentunya untuk memudahkan para pengkaji hadis dengan menselaraskan metode pengkajian dengan realitaskehidupan.
Istilah living hadis merupakan sebuah terminologi baru dalam ranah kajian hadis di Indonesia. Hal tersebut setidaknya di awal tahun 2000-an belum ada. Kajian yang ada atas hadis cenderung hanya terkait erat dengan ilmu hadis, kajian kitab-kitab hadis dan pemaknaannya saja.
Ragam penelitian dalam konteks tersebut sering kali tidak menghasilkan data baru. Hal ini dikarenakan kajian-kajian yang ada berbasis teks dan belum mengintegrasikan dengan keilmuan lain seperti ilmu sosial kemasyarakatan dan ilmu-ilmu lainnya. Dengan demikian, hasil kajian atas fenomena penelitian tersebut sering menumpuk di perpustakaan dan tidak dipublikasikan.
Harapan besar melalui kajian living Hadis kajian hadis dapat berkembang. Kritik-kritik atas penelitian hadis yang berkembang selama ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kajian pemahaman hadis antara zaman Nabi saw. sampai zaman munculnya pensyarahan hadis. Sehingga, banyak hadis yang tidak bisa diamalkan dalam kehidupan keseharian.
Perkembagan sosial kemasyarakatan, politik serta ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan cepat. Sedangkan respons pemahaman atas sumber ajaran Islam lamban untuk tidak dikatakan dengan stagnan. Dengan demikian, diperlukan usaha memaknai ajaran Islam terutama hadis agar terimplementasikan di masyarakat kekinian dengan baik.